Follow us on:

Pages

PROFIL DIA

Wanita Kuat Dialah “IBU”
Toraja adalah tempat kelahirannya, tempat yang indah dan cantik. Bahkan sekarang jadi wisata para turis asing. Rumah-rumah panggung dan tedong bonga (kerbau bule) jadi ciri khas Toraja. Daerahnya dingin, karena berada diatas gunung dan juga di kelilingi gunung. Mengkendek, disitulah tempat tinggalnya bersama keluarga kecilnya. Desa dengan pemandangan yang indah, dilengkapi dengan persawahan yang bersusun cantik dari atas gunung hingga kebawah gunung. Pada tanggal 10 maret 1953, dia lahir didunia ini. Tetapi, saat itu dia lahir di hutan karena suatu sebab.

Dia adalah anak kedua dari ayahnya, tapi dia anak ketiga dari ibunya. Karena, ibunya beberapa kali menikah (maklum nenek saya orang cantik,,,hehehe). Pada saat kelahirannya, dia dan keluarganya hidup di hutan dengan jangka waktu yang lama. Karena, saat itu mereka harus berlindung dari orang jahat,,ok stop it, back to family. Sebenarnya, jumlah saudaranya adalah 10(termasuk saudara yang berbeda ayah),  orang tapi ada 1 orang yang meninggal. So, mereka tinggal bersembilan dengan 8 orang perempuan dan 2 laki-laki. Dari keluarga yang sederhana dan sekarang keluarganya termasuk disegani oleh penduduk.
Dia mempunyai saudara-saudara yang luar hingga bisa merubah keadaan menjadi lebih baik. Ada saudaranya yang merantau ke pulau orang (IRIAN), hingga mereka berhasil mendapatkan pekerjaan. Ada saudaranya tetap tinggal di kampung bersama Ibu dan ayahnya. Dia yang saat itu sudah menikah, tinggal di Ujung pandang yang lebih dikenal dengan nama Makassar. Mempunyai 4 orang anak (2 perempuan dan 2 laki-laki), membuatnya berusaha keras untuk anaknya. Dan anaknya tumbuh menjadi anak yang malas. Kecuali, anak ketiga dan bungsu,,,(si bungsu itu adalah saya. Yah walaupun ada kemalasan, tapi saya mau berubah dengan menjadi anak sholeh…heheh).
Hidup di zaman yang belum modern dan belum mementingkan tentang pendidikan membuatnya kurang dalam hal itu. Saat SD, dia masih mendapat sekolah dengan zaman batu. Dimana orang pada saat itu, memakai batu untuk menulis (zaman itukan belum ada kertas, so orang-orang memakai batu deh. Katanya sih, batu dulu dan sekarang itu berbeda). Dia hanya dapat mengenyam bangku pendidikan sampai SMP. Karena sekolah saat itu sangat jauh dan dia tidak hanya memikirkan tentang sekolah, tetapi juga bagaimana untuk mencari makan. Posisi sebagai kakak untuk saudara-saudaranya, membuatnya harus membantu kedua orang tuanya.
Hidup lama di hutan membuatnya mandiri dengan tidak merepotkan kedua orangtuanya. Karakter yang pekerja keras, rajin, dan mandiri membuatnya rela berjalan jauh untuk memotong padi di sawah orang sampai berkilo-kilo jauhnya. Dia menjadi wanita kuat dengan menjunjung padi diatas kepalanya dan dibawah pulang ke rumah sebagai hasil dari memotong padi orang,,(orang dulu memang gituh. Kuat, mandiri, pekerja keras, dan nggak manja,,,,salut dengan my mother…yeyeye…you’re my hero).
Pertemuannya dengan seseorang yang sekarang menjadi suaminya, sangatlah nggak romantis seperti sekarang…(maklum kan zaman dulu, dimana seseorang belum mengetahui tentang pacaran. Nggak seperti zaman sekarang dimana menggunakan nama pacaran untuk katanya agar lebih lebih dekat,,, eh nyatanya malah mau mengambil kehormatan seorang wanita. Wanita zaman sekarang juga maunya ditipu daya sama laki-laki yang nggak bertanggung jawab. Contoh dong orang dulu, nggak ada masa pacaran…yah,,langsung nikah ajha…nggak rumitkan?).. Dimana mereka bertemu dan seseorang itu langsung mengajaknya menikah.
Dia yang saat itu beragama non muslim langsung ajha mengiyakan lamaran dari seseorang yang beragama muslim, sehingga dirinya menjadi muallaf dan menikah. Menikah tanpa cincin pernikahan itulah orang dulu. Tidak ada pertentangan antara keluarga kedua belah pihak. (yah,,bapak gue nggak romantis nih!!! Masa menikah ajha nggak pakai cincin, tapi saya maklumi ajha kan gitu  kalau kita hidup dizaman yany lalu). Hmm hanya itu kisah yang saya tahu dari ibuku. Kisahnya yang hidup di hutan hingga menikah dengan ayahku,,,,maklumi ajha ya,.
Ibuku adalah wanita kuat “strong woman” dan pekerja keras. Dia adalah pahlawanku. Pahlawan yang membesarkanku dari kecil hingga sampai sebesar ini, yah, walaupun ada sifat yang menjengkelkan dari anaknya, tapi dia tetap menjaga dan merawat anak-anaknya. Dia ibu yang luar biasa untukku. LOVE YOU MOM..
HALIMA SANDE